Be Smart User Please!....Media Oh Media..



Informasi dalam media saat ini tidak bisa diterima secara mentah-mentah. Penyajian informasi biasanya tergantung siapa yang membumbui. Analoginya sumber informasi itu adalah bahan dasar masakan, maka tergantung siapa yang mengolah, dan memberikan bumbu, akan menjadi seperti apa dan memiliki cita rasa yang bagaimana. Antara satu dengan yang lain jelaslah berbeda. Jika meninginginkan rasa yang original maka jelas harus turun kelapangan dan mengetahui dengan sendirinya.
Bisa dilihat siapa yang memiliki media saat ini, khususnya di Indonesia. Mereka adalah para pemiliki modal, yang terlibat dalam partai politik. Lebih jelasnya media saat ini menjadi salah satu kaki tangan politik untuk memudahkan dalam mencapai cita-citanya. Contoh saja kasus yang saat ini sedang menjadi bahan olahan media, “Penistaan Al-Qur’an oleh Basuki Cahya Purnama (Ahok)”. Jika kita melihat media satu dengan yang lainya tentu kita akan merasa kebingungan. Karena media satu dengan yang lain menyajikan informasi yang berbeda-beda. Mulai dari peristiwa 411 sampai pada putusan Ahok menjadi tersangka saat ini. Secara gamblang media televisi misalnya, Metro TV yang kita tahu ada Surya paloh dibelakang kepemilikanya, jelas tidak akan memberitakan mengenai kejelekan Ahok, atau bahkan memberitakan peristiwa 411 sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan, informasi yang disajikan akan sesuai dengan interest mereka. Jika kita lebih jeli lagi, kita ketahui bahwa Surya Paloh adalah pimpinan partai Nasdem yang pada saat ini sedang berkoalisi dengan partai PDIP dan megusung Ahok sebagai Kandidat Gubernur DKI Jakarta . Fakta kedua adalah media TV One milik Abu Rizal Bakrie dari partai Golkar, dan lagi-lagi partai ini berkoalisi terhadap partai PDIP di Pemilu Gubernur DKI Jakarta. Dari media lain contohnya, Kompas, VIVAnews, ANTV dan lainya juga menjalankan misi yang sama.
            Sudah saatnya kita menjadi Smart User, banyaknya media akan memungkinkan banyaknya informasi yang disajikan semakin kurang berkualitas, kurang akurat dan bahkan lebih buruk lagi. Hal yang harus dilakukan adalah berhati-hati dengan informasi, jangan mudah share informasi yang kita belum tahu kebenaranya. Mengetahui siapa pemilik, dan siapa yang bermain dibelakang media adalah penting. Dengan begitu kita akan tahu motif dan yang melatar belakangi informasi-informasi yang tersaji. Islam sebenarnya sudah mengatur bagaimana kita menyikapi sebuah informasi, yaitu dengan bertabayun (QS. Al-Hujurat :6) sehingga kita tidak akan menjadi konsumen informasi yang mudah dikibuli, dan menghindari penyebaran informasi yang tak pasti, karena nantinya bisa menjadi fitnah. Be Smart User.

Komentar

Postingan Populer