Yang Tertinggal dalam Catatan Sejarah. Pahlawan....
Assalamualaikum
wr wb,
Sahabat yang semoga dirahmati Allah. Hari santri telah berlalu, dan dalam waktu
dekat hari pahlawan akan segera kita peringati. Merajut kata pahlawan, siapa
sih sebenarnya yang disebut sebagai pahlawan? Kenapa disebut pahlawan? Menurut
kamu siapa? Menurut saya siapa? Akan muncul banyak pertanyaan dalam diri kita
ketika kita disodorkan dengan kata “Pahlawan”. Setiap orang akan memandang
sosok pahlawan yang berbeda-beda. Meskipun dalam realitanya pahlawan yang
sering kita tahu adalah pahlawan yang pernah memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia, Pahlawan yang pernah memperjuangkan martabat, kesetaraan hidup, dan
memperjuagkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Lalu siapa saja? Ir
Soekarno, Moh Hatta, Pangeran Diponegoro, RA Kartini, Teuku Imam Bonjol, dan
sebagainya. Itulah yang sudah tertulis dalam catatan sejarah di Indonesia.
Apakah hanya itu?. Jika pahlawan diartikan hanya sebatas mereka yang telah
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia maka kita hanya akan mengenal beberapa
orang saja, termasuk yang paling jelas telah ditulis dalam buku sejarah
Kemerdekaan Indonesia.
Sahabat
Saung, apakah hanya mereka yang disebut sebagai pahlawan?. Saya rasa semua
sudah tahu bukan jawabannya. Lalu siapa? Di jaman seperti ini, tidaklah
mustahil kita akan menemui sosok pahlawan disekitar kita. Karena pahlawan kita
bukan hanya mereka yang telah berjuang dan gugur untuk negeri kita tercinta.
Sok atuh jangan kelamaan kita cari tahu siapa sih mereka pahlawan yang
tersembunyi dari catatan sejarah yang ada. Bermula dari pertanyaan “Siapa
Pahlawanmu?” kita akan menelusuri beberapa pahlawan yang terlipat media.
Siapa
pahlawanmu?.
Untuk
yang yang satu ini, umat Islam tidak akan meragukan lagi, tidak bisa mengelak
lagi, beliaulah Baginda Nabi Agung Muhammad SAW, beliau yang telah meneruskan
perjuangan para nabi-nabi terdahulu, para rosul sebelumnya, Beliau Rosulullah
memperjuangkan umat Islam mulai dari keadaan umat yang masih dalam kubangan
lumpur yang tak mampu terkena cahaya, hadirnya beliau sebagai utusan-Nya untuk
seluruh alam semesta ini, laksana cahaya yang sinarnya tak akan padam sekalipun
waktu membawanya pada masa penghujung usia. Setiap apa yang keluar dari lisan
beliau adalah kebenaran, setiap apa yang beliau kerjakan adalah bentuk tauladan.
Tidak bisa dibayangkan bukan jika tanpa hadirnya beliau, bisakah kita menikmati
Islam semanis ini. Ingatkah saat-saat terakhir beliau. Siapa yang beliau
khawatirkan? Kita umatnya yang terkadang masih enggan mengingat perjuanganya,
menjalankan amanahnya, membalas cintanya, bahkan sekedar untuk bershalawat
kepadannya. Rasanya tidak cukup untuk diuraikan lewat lembaran kertas saja,
begitu banyak jasa beliau terhadap kita. Allahuma shalli ala sayyidina
Muhammad. Kepada beliau pahlawan kita, semoga kelak kita semua dapat berjumpa
dan berucap kata terimkasih serta rangkaian kata cinta kita kepadanya dan
kepada Allah sang Maha Pencipta.
Siapa
pahlawanmu?
Ibu.
Pahlawan kita yang selanjutnya adalah sosok ibu yang setiap hari kita jumpai.
Kenapa ibu? Ibu adalah pahlawan bagi setiap anak-anaknya, perjuanganya tak
kalah dengan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Ibu kita rela menanggung berat
dimasa kehamilan kita, kemudian mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan kita,
tidak berhenti sampai sini, siang malam rela terjaga saat mendengar tangisan
manja kita. Tak pernah marah, ia menopang dengan penuh kasih sayang, melipat
kantuk yang menyelimut mata. Ibu yang mengajari kita banyak hal, hati seorang
ibu adalah tempat belajar yang paling baik untuk anak-anaknya. Sahabat, siapa
yang mengajari kita berjalan dengan penuh kesabaran, saat terjatuh ia
membangkitkan. Siapa yang sabar mengganti baju kotor kita, disaat banyak tugas
rumah tangga yang menjadi beban dan tanggungjawabnya. Siapa yang terkena
pukulan, dan menghampiri dengan penuh rasa cinta. Tidak marah, tapi sabar
karena sadar kita amanah. Saat usia kita menginjak dewasa, siapa yang paling
sibuk mempersiapkan meja makan keluarga, menyiapkan pakaian anak suaminya,
mendahului bangun dikala semua terlelap dalam mimpi indahnya. Dialah ibu. Yang
telah melahirkan kita ke dunia, dia yang Allah kirimkan untuk menemani kita di
dunia yang fana ini. Kecintaan seorang ibu tidak pernah meminta imbalan. Ibu
selalu mengupayakan yang terbaik untuk anak-anaknya, meskipun jalan yang ia lalui
terjal dan penuh cobaan. Tapi tidak sedikit pun ia meratap kepada kita,
menyesal atau bahkan meminta balasan dari kita. Lebih jelasnya Allah telah
kabarkan kepada kita dalam (QS. Ahqaaf : 15)
yang artinya :
“ Kami perintahkan kepada manusia spaya berbuat
baik kepada dua orang ibu bapaknya ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai
empat puluh tahun ia berdoa :”Ya Tuhanku, tunjukilah ak untuk mensyukuri ni’mat
Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal shaleh yang engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan
(member kebaikan)kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau
dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”(QS. Ahqaaf :
15).
Siapa
pahlawanmu?
Pemimpin
yang adil. Jika ditanya siapa pemimpin itu, yang terlintas dalam benak kita
adalah seorang pemimpin negara., pemimpin lembaga, pemimpin organisasi, dan
lainya. Tanpa adanya seorang pemimpin apa jadinya kita saat ini. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mendapat
amanah. Dan betapa beratnya sebuah amanah, sehingga patut untuk kita masukkan
dalam daftar nama pahlawan. Apakah mudah menjadi seorang pemimpin?. Menjadi
seorang pemimpin merupakan amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan, bukan
hanya di dunia namun juga di akhirat. Baik dari hal yang paling kecil maupun
permasalahan yang besar. Menjadi seorang pemimpin tidaklah semudah yang kita
lihat, sering disebut namanya, sering muncul dalam media, familiar dan
sebagainya. Tugas seorang pemimpin tidak hanya tunjuk sana-sini, perintah ini
itu, tapi juga harus menjadi seorang tauladan yang juga mengerti bagaimana ia
harus menjaga kemaslahatan anggota yang dipimpinya. Sesungguhnya memang setiap
manusia diamanahkan untuk menjadi seorang pemimpin. Ya, setiap manusia adalah
pemimpin bagi dirinya sendiri. Nah, semakin jelas kan bagaimana beratnya
tanggungjawab seorang pemimpin, karena dia tidak hanya harus mampu memimpin
dirinya sendiri, dia juga harus mampu memimpin dan mengorganisir anggotanya.
Mengatur waktu sebaik mungkin, berbuat seadil-adilnya.
Di
negara kita siapa pemimpin yang patut kita masukkan dalam daftar pahlawan?.
Siapa pun yang telah menjalankan tanggungjawabnya secara baik. Pemimpin kita
yang mampu membawa kita pada kesejahteraan di dunia, baik di lihat dari segi
kebijakan yang telah dibuatnya, sistem perekonomian yang membawa kita menjadi
lebih baik kedepanya, dan yang terpenting sebagai umat Islam adalah membawa
kita pada kebaikan akhirat nantinya. Pahlawan kita adalah pemimpin kita yang
adil, penguasa yang adil. Sebagai umat Islam jangan sampai salah kita memilih
sosok pahlawan yang nantinya kan menjadi idola dan sosok yang patut kita
teladani. Islam telah memberikan kriteria tersendiri, bahwa seorang pemimpin
adalah seorang penguasa yang adil yang memimpin manusia dengan perintah dari
Allah SWT.
Siapa
Pahlawanmu?.
Guru.
Guru ibarat pelita yang menjadi pelita dalam gulita. Guru selalu memberikan
santapan jiwa denagn ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan meluruskan perilaku yang
buruk. Oleh karena itu guru memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama Islam.
Seorang pendidik disamakan ulama yang sangatlah dihargai kedudukanya. Hal ini
dijelaskan oleh Allah dalam (QS. Al-Mujadalah :11) yang artinya :
“
Allah akan meninggikan orang-orang yang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Mujadalah :11).
Sahabat,
kita tahu dengan apa yang telah guru perjuangkan terhadap kemajuan kita selama
ini. Seorang guru adalah pahlawan yang Allah muliakan di dunia maupun di
akhirat. Betapa banyak pengetahuan yang telah mereka berikan terhadap kita.
Nah,
sahabat saung semua sedikit tadi saya sebutkan sosok pahlawan yang tidak
tercatat dalam buku sejarah seperti lainya. Semoga setelah kita mengetahui
siapa pahlawan kita, harapannya kedepan kita mampu meneladani dan mampu membawa
kebaikan dari sosok pahlawan itu ke dalam diri kita. Semoga kita menjadi
pahlawan-pahlawan penerus yang tidak lepas dari keridhoan-Nya. Amin
Semoga
bermanfaat.
Wassalamualaikum
wr wb
(Islamim
Budiyah)
Komentar
Posting Komentar